Thursday, March 28, 2013

Inspeksi Sepeda Paska-Jatuh

Post-Crah Bike Inspection
Pemeriksaan Sepeda Paska-Jatuh


Dia pilih sepedanya

Setiap orang sudah pernah mengalaminya. Momen sewaktu jatuh, biasanya ada sepersekian detik waktu dimana kamu bisa memutuskan mana yang akan kamu selamatkan, kamu sendiri atau sepedanya. Seringkali sewaktu naik sepeda mahal, kamu akan pilih opsi yang terakhir. Bagaimanapun juga, kalau dipikirkan hal ini sama saja seperti melompat ke tengah rel untuk menstop kereta api yang sedang berjalan hanya untuk menolong sepeda yang jatuh diatasnya. Beberapa orang anggota kru tester sepeda kami sangat terkenal sering jatuh dibandingkan dengan yang lain. Paska-jatuh, dan tentunya setelah beberapa aplikasi betadine dan beberapa butir ibuprofen, akhirnya kita pun jadi memiliki tips yang rapi dan detil untuk memeriksa sepeda secara keseluruhan. Harapannya, jangan sampai kamu menggunakannya, tetapi siapa tahu dibutuhkan, inilah panduan untuk menemukan dan mengatasi masalah2 umum yang biasanya muncul setelah jatuh.



1. Fork
Kerusakan pada stanchion garpu depan (bagian atas tabung yang biasanya chrome, aluminum /magnesium dan kalo dari Fox yang ada lapisan Kashimax itu lho) akan membuat karet seal makin lekas aus. Hal ini berujung kepada habisnya minyak, dan akhirnya mengakibatkan kerusakan parah di dalam jeroan garpu. Jika kerusakannya tidak terlalu parah, biasanya bisa diperbaiki dengan kertas gosok yang paling halus. Sayangnya, kalau kamu merusakkan stanchionnya, biasanya gak lama kemudian sudah tiba waktunya untuk ganti crown/steerer/bagian atas fork atau bisa malah ganti fork sekalian.





2. Steering
Ketika kamu jatuh berjumpalitan kemudian gowes lagi, apakah terasa ada yang beda? Terasa tapi sulit untuk tentukan bagian yang mana? Periksa brake lever & shifter apa ada yang bengkok atau bergeser. Kalau kamu diamkan saja dan sepeda jadi terlalu lama dalam posisi ini tanpa dibetulkan maka kamu akan jadi terbiasa dengan posisinya. Mungkin kamu tidak menyadarinya sampai kamu turun dari sepeda dan melihatnya sendiri. Sebuah meteran derajat (angle finder) bisa berguna buat hal ini. Kalau kamu gak punya alatnya, duduklah diatas sadel dan bandingkan antara ketinggian lever2 dan handlebar.






3. Grips
Periksa grip2nya ketika sedang kamu pakai. Kalau kamu kehilangan tutup ujung handlebar (bar plug) sewaktu jatuh, maka jatuh berikutnya bisa melibatkan jaringan tubuh kamu sendiri - bahaya! Segera ganti dan pasang.






4. Tires
Kamu harus periksa apakah ada dinding ban yang rusak. Segera ganti jika sewaktu dipompa dengan tekanan yang keras terlihat ban dalam mulai mendesak keluar. Tergantung dari ketebalan dinding ban, ada beberapa rider yang sukses menjahitnya, lumayan buat gowes beberapa kali sebelum akhirnya ganti ban.




5. Carbon Fiber
Komponen karbon fiber punya kelemahan jika seratnya rusak. Kita sering melihat banyak contoh dimana ada kerusakan yang awalnya tidak lebih dari sebuah goresan pada cat, dan berujung kepada kegagalan struktur seratnya. Tidak ada keraguan sama sekali disini, lebih baik bermain aman dan ganti komponennya. Karbon cenderung lebih cepat gagal dan tanpa peringatan sama sekali. Kita gak mau hal ini terjadi sewaktu sedang gowes kan? Hal ini juga berlaku ke frame, juga komponen lain seperti handlebar dan seatpost.
Makanya saya pribadi gak pernah sekalipun memakai komponen yang berbahan karbon, lebih baik berat sedikit tapi bisa finish dengan selamat.






6. Rear Derailleur
Setiap RD hanger (komponen yang menyatukan RD dengan frame) sesekali bergoyang sedikit ketika sedang dipakai. Kalau kamu perhatikan adanya miss shift (perpindahan gigi yang tidak pas) setelah gowes dengan keras, itu semua gara2 komponen tersebut. Periksa dengan cara berdiri di belakang sepeda untuk memastikan RD pulleys (komponen RD yang ada 2 roda kecil & satu lengan penggerak) sejajar dengan cassette cogs/sprocket (kumpulan gir2 belakang), membentuk satu garis lurus. Biasanya RD hanger bisa dibengkokkan agar kembali lurus dalam sekali coba saja. Setelahnya, bahan/materialnya akan melemah dan akan tiba waktunya untuk beli RD hanger yang baru.





7. Stem
Stem yang melintir biasanya luput dari pemeriksaan akibat adrenaline rush paska jatuh. Periksa setelah sampai dirumah. Periksa juga torsi kekencangan semua bautnya dan atur ulang headsetnya.






8. Brakeset
Periksa rantai dan rotor untuk keselarasan. Biasanya jika terkena dampak akibat jatuh, kedua komponen ini sangat mudah diperbaiki. Keduanya bisa diluruskan, tetapi lebih baik lagi jika diganti dengan yang baru. Peringatan disini: Jauhkan jari kamu dari rotor ketika sedang memeriksanya. Anggota kami disini pernah merasakan jarinya dibikin fillet oleh rotor. Ouch!





9. Frame
Yang paling dihindari rider setelah jatuh adalah kerusakan pada frame. Sayangnya hal ini sering terjadi tiap kali ada sepeda yang jatuh. Periksa permukaan cat dari kepingan, retakan atau keriput yang biasanya tidak ada. Terkadang feeling (perasaan) bekerja lebih baik daripada penglihatan dalam hal ini. Juga, periksa sambungan kritis di sekitar daerah bawah downtube, chainstays dan seatstays dengan cara merabanya dengan jarimu sepanjang frame untuk merasakan adanya keriput atau penyok.






10. Wheels
Periksa roda kamu. Seringkali ada penyok, jari2 (spokes) yang kendur atau sudah mulai peyang/tidak seimbang. Biasanya kita memakai cable-tie yang dipasang pada seatstay agar bisa jadi acuan pemeriksaan keselarasan roda.






11. Paints
Iya betul, hal ini adalah soal kosmetik/penampilan, tapi merawat cat yang tergores berarti menunjukkan bahwa sang pemilik juga merawat sepedanya dengan baik. Pilihan terbaik adalah pergi ke toko cat mobil. Biasanya mereka punya stok cat untuk hampir semua warna sepeda yang sesuai. Kalau warna sepeda sangat umum seperti hitam, putih, silver, merah dll bisa dicoba cat Touch Up dalam botol seperti yang dijual di ACE Hardware misalnya (inibukaniklanlho).

Diterjemahkan secara bebas dari MTB Action.

Saya sendiri juga sering jatuh, apalagi kalau sedang epic ride sampai seharian, sebabnya biasanya karena fisik yang sudah tidak fit lagi, akhirnya bisa timbulkan berbagai macam kesalahan. Salah berakibat jatuh. It's that simple. Mungkin juga karena faktor usia. Maybe.

No comments:

Post a Comment